Ticker

6/recent/ticker-posts

Potensi Anak Makin Terasah, Begini Cara Memilih Ekstrakurikuler Di Sekolah

Orang tua mana yang tida ingin kemampuan anaknya terasah sejak dini? Baik kemampuan akademis maupun non-akademis sama-sama pentingnya untuk anak yang sudah memasuki usia sekolah. Sebagai orang tua, Anda perlu mendorong potensi anak selama menempuh pendidikan di international school in Denpasar, baik di jenjang SD, SMP, maupun SMA.

Lantas, bagaimana cara tepat memilih ekstrakurikuler bagi anak? Yuk, intip tips berikut ini supaya minat, bakat, dan kemampuan anak makin berkembang.

1. Kenali Minat dan Bakat Anak Usia Dini

Dilansir dari situs Hai Bunda, memilih ekstrakurikuler untuk anak usia dini atau di jenjang SD tidak boleh sembarangan. Orang tua tak perlu buru-buru mendorong potensinya dan menuntut si kecil untuk menjadi sempurna. Akan lebih baik bila Anda mengenali bakat dan minat anak terlebih dahulu.

Apakah si kecil lebih suka aktivitas fisik, seni, bahasa, atau bidang lainnya. Disamping itu, berikan kesempatan bagi anak usia dini untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang belum pernah mereka coba.

2. Sesuaikan dengan Jenjang Pendidikan dan Kondisi Psikologis Anak

Memilih ekstrakurikuler untuk jenjang SMP dan SMA lebih mudah dibanding anak usia dini. Alasannya karena di jenjang tersebut, kemampuan berpikir anak sudah makin berkembang. Sedangkan di usia dini atau untuk jenjang SD, anak-anak biasanya lebih mudah bosan.

Oleh karenanya, anak usia dini sebaiknya menghindari ekstrakurikuler di bidang akademis. Meskipun bidang ini sangatlah edukatif, tapi pertimbangkan pula psikologis si kecil. Setelah mengikuti pelajaran di sekolahan ditambah bimbel, anak bisa mengalami kelelahan secara emosional. Bahkan, kondisi ini bisa mempengaruhi mood si kecil.

Agar anak tetap bersemangat menjalani aktivitas akademik dan non-akademik, Anda bisa mengarahkannya mengambil ekstrakurikuler yang menyenangkan. Seperti melukis, bela diri, sepakbola, renang, dan lain sebagainya.

3. Biarkan Anak Mencoba Ekstrakurikuler

Memilih ekstrakurikuler tentunya juga harus melibatkan pendapat si kecil. Artinya, orang tua tidak dapat berlaku egois dengan memutuskan sendiri kegiatan yang akan dijalani anak selama di sekolah. Akan lebih bijak bila Anda mendengarkan pendapat si kecil mengenai bidang mana yang ingin dia coba.

Setelahnya, biarkan si kecil menjalani masa uji coba pada aktivitas tersebut. Selama 1-2 bulan, Anda dapat memantau bagaimana psikologis dan perkembangannya. Jika anak merasa nyaman, biarkan dia meneruskan kegiatan tersebut. Namun, bila si kecil tidak nyaman, Anda bisa mencarikan kegiatan lain yang lebih dia sukai.

4. Pertimbangkan Biaya Ekstrakurikuler

Tips terakhir memilih ekstrakurikuler seperti dilansir dari situs Popmama adalah mempertimbangkan biayanya. Kegiatan diluar akademis biasanya butuh biaya yang tidak sedikit, Misalnya untuk membeli peralatan ekstrakurikuler dan mengikuti kompetisi. Agar kondisi keuangan tetap aman, pastikan anak memilih kegiatan international school in Denpasar yang sesuai dengan finansial.

Dengan mempertimbangkan empat poin di atas, anak bisa menemukan aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakatnya di sekolah.

Posting Komentar

0 Komentar